Jernang merupakan getah dari buah Daemonorops spp
(biasanya D. draco), yakni semcam
rotan liar yang tumbuh di hutan. Karena itu produksinya
tergantung pada musim buah jenis
rotan tersebut. Jernang berbuah di sepanjang tahun, akan
tetapi musim besarnya berlangsung
antara bulan September-Oktober. Pada masa lalu, cukup banyak
didapati buah-buah jernang
yang terbentuk di luar musimnya; akan tetapi sekarang telah
jarang ditemukan, sejalan
dengan semakin jarangnya buah jernang ini diperoleh.
Jernang umumnya merupakan hasil hutan non-kayu ikutan, yakni
diperoleh tatkala
mengerjakan atau mencari hasil hutan yang lain; umpamanya
ketika membalok atau mencari
rotan. Pengambilan getah jernang secara khusu dan disengaja
jarang dilakukan, karena
sangat mengandalkan keberuntungan. Bila kebetulan
orang-orang itu mendapatkan buah
jernang yang lebat, buah-buah itu
diambil dan langsung diolah
Getah Jernang merupakan hasil hutan
bukan kayu sejenis rotan yang diambil dari kulit buah jernang untuk keperluan
tertentu. Buahnya seperti buah rotan, bulat kecil-kecil berkumpul seoerti buah
salak. Jernang merupakan tumbuhan merambat pada pepohonan di sekitarnya. Di
dalam getah jernang mengandung senyawa dracoresen (11%), draco resinolanol (56
%), draco alban (2,5 %) sisanya asam benzoate dan asam bensolaktat. Getah
jernang biasa digunakan sebagai campuran obat diare, disentri dan pembeku darah
akibat luka, sebagai bahan baku pewarna porselen, pewarna marmer, bahan
penyamakan kulit, bahan baku lipstick dan lain-lain
Getah yang baik dihasilkan oleh buah-buah yang setengah tua,
berbentuk bulat telur agak
lonjong. Satu batang jernang yang sedang umurnya bisa
menghasilkan buah 10 kg. Buahbuah
itu dipetik lalu dibawa ke pondok tempat bermalam di hutan.
Untuk mendapatkan
getahnya, mula-mula dibuatkan orang anyaman rotan kecil yang
disebut ambung lapek
(ambung ketupat). Buah-buah yang masih basah itu lalu
dijejalkan ke dalamnya secukupnya
dan dipikul dengan kayu. Getah yang bewarna merah darah akan
keluar mengalir di sela-sela
anyaman, dan ditampung dalam satu wadah yang dibuat dari
upih palem-paleman. Pekerjaan
itu tidak membutuhkan waktu yang lama, buah sebanyak 10 kg
itu biasanya diolah dalam
waktu sekitar 1 jam. Setelah itu getah yang tertampung
dibiarkan mengering. Inilah yang
disebut dengan nama getah jernang. Untuk mendapatkan 1 kg
getah jernang kira-kira
diperlukan buah sebanyak 7-8 kg.